Dunia yg Nyaman

Hari itu, Rizal bangun dari tempat tidurnya di kos-kosan di Banda Aceh, mematikan alarm di telepon genggamnya dan langsung memeriksa jendela kamarnya. Hujan lebat masih turun dari langit, mengusir orang-orang dari jalan-jalan dan merendam kota.

Sebenarnya, Rizal tidak terlalu peduli dengan hujan atau cuaca. Baginya, hujan adalah waktu yang tepat untuk menonton film dan bersantai di kos-kosannya. Dia tidak suka keluar malam, tidak suka minum atau merokok. Dia hanya ingin hidup sederhana dan nyaman.

Rizal sebenarnya telah bekerja sebagai staf kantor pemerintah selama beberapa tahun, tetapi kehidupannya tidak pernah berubah. Dia masih tinggal di kos-kosan dan belum menikah. Dia tidak punya rencana besar di masa depan, tidak punya tujuan atau impian yang jelas.

Setelah mandi dan sarapan, Rizal membuka laptopnya dan memulai film terbaru yang dia unduh. Dia menikmati waktu sendirian, tanpa gangguan dari siapa pun.

Tetapi, entah mengapa, kali ini dia merasa sedikit kesepian. Dia merindukan seseorang yang bisa diajak berbicara atau hanya berdiam diri bersama. Rizal menatap layar laptopnya dan merenung sejenak.

Mungkin, dia membutuhkan perubahan dalam hidupnya. Mungkin, dia perlu keluar dari zona nyaman dan mencoba sesuatu yang baru.

Rizal mengambil keputusan untuk bergabung dengan sebuah kelompok komunitas yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Meskipun dia tidak terlalu tertarik dengan lingkungan, dia merasa ini bisa menjadi kesempatan untuk bertemu orang baru dan mencoba sesuatu yang berbeda.

Setelah mengirim email untuk bergabung dengan kelompok tersebut, Rizal merasa sedikit lega. Dia tahu bahwa ini hanya awal dari perubahan hidupnya, tetapi dia yakin bahwa keputusannya ini akan membawanya ke arah yang lebih baik.

Dalam beberapa minggu ke depan, Rizal mulai aktif dalam kegiatan kelompok dan bertemu dengan banyak orang yang berbeda. Dia merasa bahwa hidupnya telah berubah, bahkan sedikit saja. Dia merasa lebih percaya diri dan terbuka untuk mencoba hal-hal baru.

Dan pada suatu hari, ketika hujan lebat turun lagi dari langit, Rizal menemukan dirinya merenungkan hidupnya dengan senyuman di bibirnya. Dia tahu bahwa masih ada banyak tantangan dan perubahan yang harus dihadapinya, tetapi dia siap menghadapinya dengan tekad dan semangat baru.

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa share ya!

Populer Post: